10 Langkah Untuk Mencapai Kebahagiaan Yang Berkelanjutan
10 Langkah Untuk Mencapai Kebahagiaan Yang Berkelanjutan – Setiap orang, tidak peduli siapa mereka, apa yang mereka lakukan, miskin atau kaya, sedikit atau banyak pengikut di jejaring sosial, semua orang bisa bahagia. Tak perlu mencari kebahagiaan karena itu ada di setiap langkah kita.
Sekelompok remaja bercanda saat car free day di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (28/05/2023).
10 Langkah Untuk Mencapai Kebahagiaan Yang Berkelanjutan
Sebenarnya tidak perlu mencari kebahagiaan, karena kebahagiaan ada di setiap langkah kita. Kebahagiaan itu untukmu, jadi kamu tidak butuh persetujuan orang lain. Tidak membanding-bandingkan diri sendiri, merasa nyaman dengan apa yang dimiliki, menerima apapun keadaan yang dihadapi dan tidak terlalu memedulikan omongan orang adalah kunci kebahagiaan.
Meningkatkan Kepercayaan Diri: 10 Tip Praktis Yang Terbukti Efektif
Setelah meninggalkan berbagai pekerjaan lamanya, mulai dari guru hingga koordinator proyek konstruksi, Anila (49) memutuskan untuk fokus pada pekerjaannya sebagai penulis, penerjemah, editor, dan korektor. Penghasilan yang diperolehnya dari pekerjaan barunya hanya sepersepuluh dari gaji sebelumnya. Namun Anila merasa lebih bahagia dengan pekerjaan barunya.
“Saya melakukan segalanya (karya baru) dengan senang hati, segalanya, tanpa banyak memperhatikan materi. Fokusnya sebenarnya mendekatkan naskah atau buku yang saya kerjakan pada hasil yang diharapkan. “Saya menganggap kehormatan yang saya terima sebagai imbalan atas kepuasan yang saya peroleh,” kata Anila, perempuan asal Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (8/7/2023).
Anila merupakan lulusan salah satu universitas terbaik di Indonesia. Sejak SMA ia dituntut untuk mendalami ilmu pengetahuan hingga ia mempelajarinya. Ia terpaksa meninggalkan segala hobinya mulai dari membaca buku, menulis koran, menulis puisi, hingga mencetak berbagai cerita. Untungnya, dia masih banyak membaca novel sastra.
Di tengah kesibukannya selama satu dekade pada pekerjaan sebelumnya, Anila mulai menerima pekerjaan penerjemahan. Faktanya, dia lebih menikmati pekerjaan paruh waktunya. Akhirnya, 12 tahun lalu, ia memutuskan untuk fokus menulis.
Langkah Praktis Cara Mengatur Anggaran Rumah Tangga Dengan Efektif
Kelompok tari Cancer Information and Support Center (CISC) berlatih tari tapak fan-koneng, tari daerah DKI Jakarta, di Jakarta, Rabu (29 Januari 2020). Para penarinya adalah penyintas dan penyintas penyakit kanker.
Sungguh menakjubkan bahwa sejauh ini dia tidak sakit parah karena pekerjaan. Padahal, di awal bekerja, Ranar adalah sahabat sejatinya.
“Suatu ketika ada seorang kerabat yang membandingkan pendapatan dari usaha saat ini dengan usaha sebelumnya, yang jauh lebih tinggi. “Tapi saya tidak terlalu peduli dengan komentar orang tentang rencana saya, asal saya suka, saya senang, saya nyaman dan tidak menyinggung perasaan orang-orang di sekitar saya,” ujarnya.
Pihak keluarga tidak pernah mempermasalahkan pekerjaan barunya karena Anila masih bekerja. Namun, tanggapan dari kerabatnya, “Wah, kamu terkenal,” atau komentar dari teman-teman sekolah lama yang mengagumi tulisan atau editingnya membuatnya semakin percaya diri dengan pilihannya.
Kebahagiaan Sudah Kamu Capai, Doakan Kami Yang Masih Berziarah Di Dunia
Namun sesekali Anila juga memikirkan pencapaian materi yang diraihnya. Diketahui, ia tidak seperti orang-orang seusianya yang sudah mempunyai rumah, mobil, atau berniat menunaikan ibadah haji. Namun, ia akhirnya menyadari bahwa dirinya tidak mampu mengurus berbagai aset tersebut. Selain itu, semakin Anda memikirkan aset yang berbeda, semakin banyak Anda memikirkannya.
“Dengan tidak adanya materi ini, saya masih belum punya jawaban apakah saya akan merepotkan orang lain di hari tua saya atau tidak.
Anila lainnya adalah Binar (20), warga Tangsel, Banten, mahasiswa Universitas kenamaan Depok, Jawa Barat. Saat hendak masuk perguruan tinggi, ayahnya pensiun, ia menderita stroke, dan kakak laki-lakinya kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19 tahun 2020.
Situasi ini membuatnya sangat terbatas dalam memilih universitas. Dia hanya bisa mendaftar di universitas negeri dan kelas reguler. Keuangan keluarga yang buruk tidak memungkinkan dia untuk belajar di universitas swasta atau negeri.
Menentukan Ultimate Goal
Di tengah keterbatasan tersebut, ia tetap bersyukur karena bisa masuk perguruan tinggi negeri, meski sedang menempuh jurusan lain. Bahkan, ia mendapat potongan biaya kuliah sekitar 70 persen dibandingkan mahasiswa lain. Lebih lanjut, ia merasa pilihan jurusan keduanya sudah tepat, meski kesempatan magang atau bekerja lebih terbatas.
Kunci menuju kebahagiaan sederhana saja: merasa nyaman dengan apa yang kita miliki dan menerima diri kita apa adanya dalam segala situasi.
Segala tantangan dan keterbatasan yang dialaminya membuat Binar tetap merasa bersyukur dan puas dengan keadaannya saat ini. Namun, ketika ia membandingkan kehidupan teman-temannya yang jauh lebih bahagia, muncul perasaan iri dan tidak bahagia. Ketidakpuasan tersebut disebabkan karena ia merasa harus berjuang lebih keras untuk mencoba sesuatu dibandingkan dengan teman-temannya yang dengan mudahnya mencoba hal-hal baru yang mereka sukai.
“Iya… perasaan (cemburu) itu masih wajar dan setiap orang punya perjuangannya masing-masing. Lagipula, kalau dipikir-pikir, saya punya banyak keistimewaan dibandingkan orang lain yang kurang beruntung dari saya, ujarnya.
Cara Memperkuat Otak Untuk Kesuksesan Dan Kebahagiaan
Kepala Pusat Bimbingan dan Konseling Psikologi yang juga dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara Jakarta, Meiske Unitri mengatakan, kebahagiaan tidak serumit yang kita bayangkan. Kunci menuju kebahagiaan sederhana saja: merasa nyaman dengan apa yang kita miliki dan menerima diri kita apa adanya dalam segala situasi.
“Sifat manusia itu serakah, sulit memuaskannya. “Ketidakmampuan kita menerima apa yang kita miliki dan tidak merasa cukup baik dengan apa yang kita miliki adalah kunci ketidakbahagiaan,” ujarnya. Ketika orang merasa terpenuhi dan puas, maka orang tersebut bahagia.
Sepasang pengantin baru merayakan momen bahagia di tengah hujan di kawasan Jalan MH Tamrin, Jakarta, Senin malam (31/12/2018).
Sulit bagi seseorang untuk merasa puas dengan apa yang telah atau telah diraihnya karena terlalu peduli dengan perkataan orang lain dan membandingkan dirinya dengan orang lain. Faktanya, ketika kita mulai membandingkan diri kita sendiri tentang sesuatu, saat itulah kita menjadi tidak bahagia. Semakin kita membandingkan diri kita dengan orang lain, baik disengaja maupun tidak, semakin sulit kita menjadi bahagia.
Green Economy Adalah: Konsep Dan Implikasinya Dalam Pembangunan Berkelanjutan
Namun menerima apa adanya, bukan berarti masyarakat tidak membutuhkan cita-cita. Tentu saja setiap orang mempunyai suatu tujuan atau keadaan yang ingin dicapainya dan mereka memperjuangkannya dengan sekuat tenaga. Setiap orang pasti mempunyai tujuan dalam hidup. Namun tujuannya adalah prestasi, sedangkan kebahagiaan ada di hati.
Ketika kita tidak pernah merasa mempunyai cukup tenaga, tidak menerima (kita menerima rahmat Allah dan tidak sadar akan hak kita dan hak orang lain), maka manusia bisa melakukan hal-hal yang merendahkan kemanusiaan dan kecerdasannya. Seseorang dapat menipu, mencuri, merusak, menggunakan sihir, menipu teman, dan bahkan mengambil nyawa orang lain untuk menguasai harta bendanya.
Oleh karena itu, semua orang bisa bahagia. Miskin atau kaya, berbadan tegap atau cacat, sederhana atau mewah, tukang ojek atau eksekutif puncak, berwajah polos atau cantik luar biasa, pengikut media sosial sedikit atau banyak, semua orang bisa bahagia.
Namun, seringkali hidup tidak berjalan sesuai rencana. Hambatan dan keterbatasan bisa muncul secara tiba-tiba, sehingga memaksa kita untuk menata kembali keinginan dan harapan, serta menyesuaikan kembali langkah dan tujuan hidup. Meskipun upaya terbaik telah dilakukan, pada kenyataannya tidak selalu mungkin untuk memperoleh keuntungan, dan terkadang kecelakaan dapat dikesampingkan.
Buku “ Healing Food & Healthy Life “
Ketika roda kehidupan tidak berjalan sesuai rencana, timbullah perasaan frustasi, sedih, marah dan berbagai emosi negatif lainnya. Peneliti kebahagiaan yang juga dosen Fakultas Psikologi, Sultan Sayrif Qasim mengatakan: “Kekecewaan adalah reaksi yang wajar dan manusiawi ketika keinginan kita tidak terkabul, meski sudah kita usahakan, karena usaha kita membuahkan hasil.” Universitas, Riau, Diana Elfida.
Namun munculnya emosi negatif akibat frustasi biasanya dibarengi dengan stres, kecemasan, bahkan depresi. Untuk itu, Muhana Sofiati Utami, peneliti rasa syukur yang juga dosen Fakultas Psikologi Universitas Gadja Mada Yogyakarta, mengingatkan pentingnya mengelola berbagai emosi agar bisa bahagia.
Rasa syukur adalah konstruksi kognitif, emosional, dan perilaku yang datang dari dalam, bukan dari paksaan eksternal. Rasa syukur membantu manusia menjalani kehidupan yang positif, menciptakan kegembiraan, kepuasan hidup, dan keberkahan hidup. Rasa syukur membuat kita merasa tidak kekurangan, mengakui kontribusi orang lain terhadap kesejahteraan kita, dan lebih menghargai setiap kesenangan sederhana.
Dalam keadaan terburuk sekalipun, kata Diana, jika kita yakin bahwa takdir Tuhan adalah yang terbaik dan segala sesuatu yang terjadi baik atau buruk pasti ada hikmahnya. Sikap ini memudahkan seseorang untuk selalu bersyukur. Jika sikap seperti itu dipelajari dari hal-hal sederhana, maka akan lebih mudah bersyukur ketika ujian yang sulit datang.
Manfaat Gaya Hidup Berkelanjutan Dan Contohnya, Baik Bagi Lingkungan
“Sebagai umat beragama, rasa syukur juga merupakan pengakuan atas kehadiran dan partisipasi Tuhan dalam setiap ikhtiar kita. “Tuhan selalu menentukan yang terbaik untuk kita, meski tidak selalu yang kita inginkan,” ujarnya.
Warga berjalan-jalan di sekitar Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah sambil memegang pot berisi air hujan saat acara Dulang Sarining Mendhung Sejati, Sabtu (18/3). Acara ini diadakan khusus untuk bersyukur kepada Tuhan atas melimpahnya hujan.
Masalah adalah hal yang tidak bisa dihindari dalam hidup. Namun, kata Muhana, masalah ini bisa diperbesar atau diperlemah tergantung bagaimana kita menyikapi masalah tersebut. Jika kita menghadapi kesulitan, misalnya dengan rasa syukur, maka musibah yang terjadi akan menguatkan kita.
Orang yang bersyukur melihat seluruh hidupnya sebagai anugerah dan berkah. Rasa syukur menciptakan suasana hati yang positif. Efeknya adalah “mereka dapat memproses informasi dengan lebih efisien, menjadi lebih murah hati atau egois, memiliki harga diri yang lebih baik dan pada akhirnya merasa lebih bahagia,” ujarnya.
Kepercayaan Mutual Untuk Hubungan Asmara: Kunci Bahagia Bersama Pasangan
Banyak orang mendefinisikan kebahagiaan dengan uang atau materi karena mereka berpikir bahwa jika mereka punya uang, mereka bisa menafkahi keluarga, membeli barang yang mereka inginkan, dan membantu orang lain. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa uang bisa membuat Anda bahagia. Namun, jangan sampai kemiskinan membuat kita sengsara.
Ukuran kebahagiaan adalah orang itu sendiri, bukan pendapat, perkataan dan pengalaman orang lain. Penting juga untuk tidak mudah iri dengan prestasi orang lain. Perilaku “bahagia”.